Saturday, August 21, 2021

Lockheed Martin F-22 Raptor - Sang Siluman Langit


Siapa yang tidak kenal dengan pesawat siluman canggih yang satu ini, ya betul sekali F-22 Raptor. Merupakan pesawat tempur generasi ke-5 buatan amerika serikat dengan kontraktor utamanya Lockheed Martin Aeronautics.

F-22 Raptor awalnya direncanakan untuk dijadikan pesawat tempur superioritas udara pada saat itu yang juga digunakan untuk menghadapi pesawat-pesawat tempur rusia atau kala itu kita sebut uni soviet. 

Tetapi seiring berjalannya waktu pesawat ini juga mampu dilengkapi peralatan untuk serangan darat, peperangan elektronik (Electronic Warfare/EW) dan sinyal intelijen (SIGINT).


Melalui masa pengembangan yang sangat panjang, versi prototipenya diberi nama YF-22, tiga tahun sebelum secara resmi dipakai diberi nama F/A-22, dan akhirnya diberi nama F-22A ketika resmi mulai dipakai angkatan udara amerika serikat pada desember 2005.

Sejarah awal diciptakannya F-22 Raptor dimulai ketika angkatan udara amerika serikat ingin mengembangkan sebuah generasi baru pesawat tempur superioritas udara yang nantinya akan digunakan untuk menghadapi ancaman dari luar amerika serikat dan juga direncanakan kedepannya untuk menggantikan pesawat tempur F-15 Eagle yang ada digudang militer amerika serikat saat ini.  

                                 Gambar : Prototipe YF-23 (atas) dan YF-22 (bawah)

Advanced Tactical Fighter
 (ATF) adalah kontrak untuk demonstrasi dan program validasi yang dilakukan angkatan udara amerika serikat. Proposal untuk kontrak ini diajukan pada tahun 1986, oleh dua tim kontraktor, yaitu Lockheed Martin / Boeing / General Dynamics dan Northrop / McDoneel Douglas, Yang terpilih pada oktober 1986 untuk melalui fase demonstrasi dan validasi selama 50 bulan, yang pada akhirnya menghasilkan dua prototipe pesawat, yaitu YF-22 dan YF-23.



Program ATF awalnya direncanakan untuk memadukan teknologi modern seperti logam canggih dan material komposit, sistem kontrol mutakhir, sistem penggerak bertenaga tinggi, dan teknologi pesawat siluman (stealth).

Pada akhirnya prototipe pesawat YF-22 buatan Lockheed, Boeing dan General Dynamics mendapatkan kontrak ATF setelah memenangkan kompetisi terbang mengalahkan prototipe YF-23 buatan Northrop dan McDonnel Douglas.


Dari sisi dapur pacu F-22 Raptor didukung oleh dua mesin Pratt & Whitney F119-100. Mesin Pratt & Whitney F119-100 memberikan F-22 kemampuan untuk melakukan supercruise (beroperasi pada kecepatan supersonik tanpa menggunakan afterburner) hingga 1,5 mach. Serta memiliki Nozzle Vectoring Konvergen/divergen (dengan vektor dorong ke atas atau kebawah maksimal 20 derajat) yang memberikan kemampuan F-22 melakukan super manuver yang tinggi.

                                  Gambar : Mesin 2D Nozzle Vectoring F-22 Raptor

Pada avionik F-22 Menggunakan radar AN/APG-77 AESA yang dirancang untuk operasi superioritas udara dan serangan darat, yang sulit dideteksi pesawat lawan dan dapat melacak beberapa target sekaligus dalam segala cuaca apapun. Radar AN/APG-77  mengganti frekuensinya 1.000 kali setiap detik, membuatnya juga sangat sulit dilacak. Radar ini juga dapat memfokuskan emisi terhadap sensor lawan, membuat pesawat lawan mengalami gangguan.


                 Gambar : Radar AN/APG-77 (atas) dan Avionik (bawah) F-22 Raptor

Di lini persenjataan, F-22 Raptor memiliki senapan mesin M61A2 vulcan kaliber 20mm 
dengan isi amunisi 480 butir peluru dengan kecepatan tembak 100 putaran per detik yang dipasang secara internal disisi kanan atas badan pesawat, dan akan habis bila ditembakkan secara terus-menerus selama sektar lima detik.

                                    Gambar : Konfigurasi Persenjataan F-22 Raptor

F-22 memiliki empat cantelan di sayap, masing-masing dapat membawa beban hingga 2.270 Kg, seperti membawa rudal udara ke udara AIM-120A AMRAAM atau tangki bahan bakar eksternal. Raptor juga memiliki tiga teluk senjata internal di badan pesawatnya. Teluk senjata utama dapat membawa enam rudal AMRAAM AIM-120C atau dua AMRAAM dan dua GBU-32 joint direct amunition (JDAM). 

                       Gambar : Weapon bay (Teluk Internal) di bawah badan F-22

Pada teluk internal samping masing-masing dapat memuat satu rudal udara ke udara jarak pendek AIM-9M atau AIM-9X sidewinder.

        Gambar : Weapon bay (Teluk Internal) di samping (kiri dan kanan) badan F-22

F-22 Raptor dirancang untuk membawa persenjataan/rudal udara ke udara yang tersimpan secara internal di dalam badan pesawat agar tidak mengganggu kemampuan silumannya. Pesawat ini juga dapat membawa persenjataan pada empat titik eksternal di sayapnya, tetapi apabila ini dipakai akan sangat mengurangi kemampuan siluman, kecepatan, dan kelincahannya.


Spesifikasi F-22A Raptor
  • Kru: 1
  • Panjang: 62 kaki 1 in
  • Rentang sayap: 44 kaki 6 in
  • Tinggi: 16 kaki 8 in
  • Luas sayap: 840 kaki²
  • Airfoil: NACA 64A?05,92 akar, NACA 64A?04,29 ujung
  • Berat kosong: 31.670 lb
  • Berat isi: 55.352 lb
  • Berat maksimum saat lepas landas: 80.000 lb
  • Mesin: 2 × Pratt & Whitney F119-PW-100 Turbofan pengarah daya dorong pitch, 35.000 lb masing-masing

Kinerja

  • Laju maksimum: ≈Mach 2,42 (2.575 km/jam) pada altituda/ketinggian tinggi
  • Laju jelajah: Mach 1,72 (1.825 km/h) pada altituda/ketinggian tinggi
  • Jangkauan feri: 2.000 mi (1.738 nm, 3.219 km)
  • Langit-langit batas: 65.000 kaki
  • Laju tanjak: rahasia
  • Beban sayap: 66 lb/kaki²
  • Dorongan/berat: 1,26
  • Maximum g-load: −3/+9 g

Persenjataan

  • Senapan: 1× 20 mm (0,787 in) M61A2 Vulcan gatling gun di pangkal sayap kanan, 480 butir peluru
  • Udara ke udara:
    • 6× AIM-120 AMRAAM
    • 2× AIM-9 Sidewinder
  • Udara ke darat:
    • 2× AIM-120 AMRAAM dan
    • 2× AIM-9 Sidewinder dan salah satu:
      • 2× 1.000 lb JDAM atau
      • 2× Wind Corrected Munitions Dispensers (WCMDs) atau
      • 8× 250 lb GBU-39 Small Diameter Bomb
  • Avionik

    • Radar: 125-150 mil (200-240 km) terhadap target 1 m² (perkiraan)

    F-22A Raptor menawarkan kemampuan siluman penuh, arti siluman (stealth) disini bukan berarti tembus pandang atau tidak terlihat sama sekali, maksud siluman (stealth) disini adalah low observable/rendah diamati, menghindari pendeteksian, baik deteksi secara visual, audio, sensor panas, maupun gelombang radio (radar).



    *Sumber data : -id.wikipedia.org
                             -dll...

    No comments:

    Post a Comment