Thursday, May 21, 2020

Perbedaan Rudal Balistik dan Rudal Jelajah



Rudal balistik dan rudal jelajah? mungkin kata-kata ini yang sering kita dengar atau kita baca baik dalam berita maupun dalam artikel. Seperti contoh berita yang sering kita dengar baik di televisi maupun internet tentang korea utara yang terus meluncurkan uji coba rudal balistiknya. Begitu juga dengan berita konflik di timur tengah pada tahun 2018 lalu dimana amerika serikat menembakan puluhan maupun ratusan rudal jelajah tomahawk ke suriah baik dari kapal perang, maupun kapal selam, dan masih banyak lagi. 

Mungkin sebagian orang diluar sana yang bingung dan tidak begitu memahami akan berpikir semua jenis rudal sama. Padahal tidak sama, rudal jelajah dan rudal balistik memiliki perbedaan dalam prinsip dasarnya untuk dapat mencapai sasaran. Berikut penjelasan sederhana tentang rudal balistik dan rudal jelajah.  

Rudal atau peluru kendali adalah senjata yang dihantarkan menuju sasaran melalui proses penerbangan. Untuk mendapatkan waktu mencapai sasaran yang singkat umumnya mempunyai pendorong berbasis roket. Pada sistem rudal terdapat 2 moda untuk dapat mencapai sasaran yakni secara balistik (hukum fisika tentang benda jatuh) atau dengan menggunakan daya angkat aerodinamis dan jelajah (cruise - missile).

A. Rudal Balistik (Balistic-missile)
Rudal balistik (balistic missile) merupakan rudal yang memiliki lintasan balistik di sebagian jalur penerbangannya. Maksudnya? yaitu ketika rudal membakar bahan bakar yang mendorongnya, rudal itu terus bergerak, seperti peluru setelah dipecat atau ditembakkan dari pistol. Begitu bahan bakar habis, arah rudal tidak bisa diubah. Dia mengikuti jalur yang ditentukan oleh kecepatan peluncurannya dan gaya gravitasi yang mencoba menariknya kembali ke permukaan bumi. Akhirnya, gravitasi memandu rudal tersebut dan muatannya yang mungkin berupa bahan peledak, senjata kimia atau biologi, atau perangkat nuklir menuju ke sasarannya.  


Masih bingung ? saya berikan satu contoh, misalkan ketika kita ingin melempar suatu benda (katakanlah sebuah batu) ke tempat yang jauh yang tidak akan terjangkau oleh lemparan lurus, pasti kita akan melemparnya menyudut ke atas membentuk lintasan melengkung (seperti busur) bukan?.

Nah, seperti itulah prinsip dasar dari rudal balistik dari mulai awal peluncuran hingga sampai kesasarannya. Jadi rudal balistik meluncur ke ketinggian sangat tinggi (bahkan bisa jadi mengorbit) lalu menghujam ke sasaran dari atas seperti sebuah meteor yang mau menghantam bumi. Kelebihan rudal ini adalah kecepatannya, dimana pencegatan hanya bisa dilakukan dalam rentang waktu tertentu dan tergolong sulit dan rumit, dan ketika sudah masuk terminal phase rentang waktunya sangat sempit dan sangat beresiko meskipun sukses. Intinya rudal balistik hanya dapat dikendalikan dalam tahap peluncurannya saja.


Jenis Rudal Balistik :

Rudal balistik bervariasi menurut penggunaan dan jangkauannya dan umumnya dibagi kedalam kategori menurut jangkauan.

  • Rudal balistik jarak pendek (short-range ballistic missile atau SRBM) memiliki jangkauan kurang dari 1.000 km. Rudal jenis ini memiliki hulu ledak konvensional. Contoh dari rudal jenis ini antara lain adalah: V-2, Scud dan SS-21 Scarab.
  • Rudal balistik jarak menengah (medium-range ballistic missile atau MRBM) memiliki jangkauan antara 1.000 sampai 2.500 km.
  • Intermediate-range ballistic missile atau IRBM memiliki jangkauan antara 2.500 sampai 3.500 km.
  • Rudal balistik sub-benua (sub-continental ballistic missile atau SCBM).
  • Rudal balistik antar benua (intercontinental ballistic missile atau ICBM) memiliki jangkauan lebih besar dari 3.500 km yang terdiri dari:
    • Rudal balistik antar benua jarak terbatas (limited range intercontinental ballistic missile atau LRICBM) memiliki jarak antara 3.500 sampai 8.000 km.
      • LRICBM juga dikenal sebagai Rudal balistik jarak jauh (LRBM).
    • Full range intercontinental ballistic missile atau FRICBM memiliki jangkauan antara 8.000 sampai 12.000 km.
  • Rudal balistik berbasis kapal selam (submarine-launched ballistic missile atau SLBM).

B. Rudal Jelajah (Cruise-missile)


Terus kalau rudal jelajah gimana dong?. Sesuai namanya, rudal jelajah "menjelajah" dia terbang dalam garis yang relatif lurus dan di ketinggian rendah mengikuti peta yang dia bawa untuk menuju ke sasarannya. Rudal ini bisa bermanuver untuk mengikuti rute yang sudah terprogram (menggunakan sistem kendali otomatis), sehingga bisa menghindari posisi radar musuh agar sukses mencapai sasaran.


Rudal jelajah memiliki kelebihan dibanding rudal balistik yaitu sulit dideteksi radar udara karena rudal terbang beberapa puluh meter menyusuri permukaan bumi. Biasanya menggunakan Mesin jet sehingga mampu terbang jauh.



Rudal jelajah dirancang untuk membawa hulu ledak konvensional dalam jumlah besar atau nuklir dan dapat menjangkau ratusan mil dengan tingkat akurasi tinggi. Rudal jelajah modern dapat terbang mencapai kecepatan supersonik atau subsonik. Contoh rudal jelajah seperti BGM-109 Tomahawk (Amerika), 3M-54 Kalibr (Rusia), DH-10 (China) dan masih banyak lagi.

Nah, Kesimpulannya dari perbedaan rudal balistik dan rudal jelajah adalah jika jalur penerbangan rudal balistik membentuk busur maka rudal jelajah jalurnya mendekati garis lurus, terbang mengikuti kontur daratan dan di ketinggian rendah berkat propelan roket untuk mengindari deteksi radar.


Sumber data :  - id.wikipedia.org
                        - jejaktapak.com
                        - dll.

No comments:

Post a Comment