Saturday, May 15, 2021

Iron Dome (Kubah besi) Sistem Pertahanan Udara milik Israel

Dalam beberapa hari terakhir ini seluruh dunia menyaksikan bagaimana roket-roket dari Gaza yang di tembakan oleh Hamas menghujani wilayah Israel, dimana ini merupakan buntut dari konflik yang terjadi di yerusalem.

Gambar diatas adalah suasana langit malam hari di gaza dan israel, dimana sistem pertahanan udara iron dome mencegat roket-roket yang diluncurkan oleh hamas ke wilayah israel. Sudah lebih dari 1.000 roket yang dilaporkan telah diluncurkan oleh hamas, beberapa ada yang lolos dan juga sebagian besar roket-roket tersebut berhasil di cegat oleh sistem pertahanan udara iron dome israel. 

Jadi apa sih itu Iron Dome?

Iron Dome atau dalam bahasa ibrani  כִּפַּת בַּרְזֶל , kippat barzel  adalah sistem pertahanan udara segala cuaca milik israel. Yang dikembangkan dan diproduksi oleh Rafael Advanced Defense System dan Israel Aerospace Industries. Sistem pertahanan rudal ini dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek, dan peluru artileri 155 mm yang ditembakkan dari jarak 4 kilometer (2,5 mil) hingga 70 kilometer (43 mil). 


Iron Dome dinyatakan beroperasi dan awalnya digunakan pada 27 Maret 2011 
di dekat bersyeba. Proyek pembuatan iron dome dipicu sejumlah serangan roket dan mortir oleh Hizbullah dan Hamas antara tahun 2000-2008 dimana lebih dari 8.000 proyektil ditembakkan tanpa pandang bulu ke pusat-pusat populasi israel. Pada Perang Libanon 2006, sekitar 4.000 roket (sebagian besar di antaranya adalah roket Katyusha jarak pendek) yang diluncurkan Hizbullah ke wilayah utara Israel dan menewaskan sekitar 44 warga dan 250.000 lainnya mengungsi.

Dan pada februari 2007, Menteri Pertahanan Israel Amir Peretz memutuskan memilih Iron Dome sebagai pertahanan udara Israel terhadap ancaman roket jarak pendek dan peluru artileri. Sejak saat itu, sistem senilai $ 210 juta telah dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems yang bekerja sama dengan IDF. Namun beberapa laporan juga menyebut Amerika Serikat turut mendanai pengembangan irone dome setelah beroperasi pada tahun 2011. Yaitu perusahaan pertahanan AS Raytheon Co. mengumumkan kerjasama dengan Rafael untuk mengembangkan Iron Dome di AS. 

Menurut pabrikannya, Iron Dome dapat beroperasi pada siang dan malam hari, dalam kondisi cuaca buruk, dan dapat merespons berbagai ancaman secara simultan.

Iron Dome memiliki tiga komponen utama :

  • Detection & Tracking Radar : Sistem radar dibangun oleh Elta , sebuah perusahaan pertahanan Israel dan anak perusahaan Israel Aerospace Industries , dan oleh IDF .
  • Battle Management & Weapon Control (BMC) : Pusat kendali dibangun untuk Rafael oleh mPrest Systems, sebuah perusahaan perangkat lunak Israel.
  • Unit Penembakan Rudal : Unit ini meluncurkan rudal pencegat Tamir, dilengkapi dengan sensor elektro-optik dan beberapa sirip kemudi untuk kemampuan manuver yang tinggi. Rudal tersebut dibangun oleh Rafael. Baterai Iron Dome memiliki 3–4 peluncur vertikal (dengan 20 rudal per peluncur).


Sistem radar iron dome disebut sebagai EL / M-2084Ia mendeteksi peluncuran roket dan melacak lintasannya. Kemudian BMC menghitung titik dampak sesuai dengan data yang dilaporkan, dan menggunakan informasi ini untuk menentukan apakah target tersebut merupakan ancaman bagi area yang ditentukan. Hanya ketika ancaman itu ditentukan, rudal pencegat akan ditembakkan untuk menghancurkan roket yang masuk sebelum mencapai area dampak yang diperkirakan. 


Rudal pencegat Tamir sepanjang 3 meter, diameter 0,16 meter, dengan berat 90 kilogram. Tamir yang satu unit disebut seharga US$100 ribu (Rp1,4 miliar).

Tahun 2019, Amerika Serikat juga mengumumkan pembelian dua unit sistem pertahanan udara Iron Dome senilai US$373 juta (Rp5,3 triliun) dengan dua pos komando dan radar, 12 peluncur dan 480 Rudal Tamir. Batch pertama sudah diselesaikan sejak September 2020, sementara pengiriman kedua berjalan sejak Januari 2021.


Iron Dome didesain untuk hanya mengintervensi roket yang mengancam pemukiman penduduk. Rudal pencegat tidak membidik/mengenai sasaran secara langsung (hit to kill), melainkan meledak di dekat roket sasaran, dan itu sebabnya menyisakan serpihan roket/rudal yang jatuh ke bumi.

Rafael Advanced Defense System juga meluncurkan Iron Dome versi pertahanan laut yaitu dinamakan C-Dome. C-Dome berfungsi melindungi kapal di perairan dan pesisir dari serangan balistik dan serangan lainnya. 

Berbeda dengan Iron Dome versi darat C-Dome hanya memiliki 10 tabung peluncur yang di isi rudal pencegat Tamir dan diluncurkan secara vertikal dengan cakupan 360 derajat, suatu fitur yang tidak dimiliki sistem Iron Dome berbasis darat. Meski dalam tahap awal pengembangan konsep, Rafael memperkirakan butuh waktu kurang dari setahun untuk membangun prototipe sistem C-Dome. Saat ini, C-Dome digunakan di kapal korvet 6 kelas Sa'ar milik AL Israel.



Satu hal yang harus diketahui bahwa Iron Dome merupakan salah satu sistem pertahanan yang unik, dimana sistem pertahanan ini termasuk sistem yang paling canggih untuk mengantisipasi ancaman semacam roket dan peluru artileri. 

Tapi perlu diingat mengantisipasi roket tentu tidak sama dengan mengantisipasi rudal balistik karena lintasan dan jangkauannya yang berbeda.


Terlebih dari pro dan kontra dimana setiap sistem pertahanan udara seperti Irone Dome ini pasti memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing :

-Salah satu kelebihan Iron Dome adalah mengidentifikasi dan mengansipiasi dampak dari serangan roket, memperkirakan kapan dan di mana roket itu akan jatuh, apakah di area terbuka atau kawasan pemukiman dan memutuskan apakah perlu diantisipasi atau tidak. Hal ini untuk menghindari antisipasi tidak perlu jika roket yang diluncurkan akan jatuh di kawasan kosong dan tidak menimbulkan kerusakan.

-Dan salah satu kelemahan Iron Dome adalah dia tidak mampu mengantisipasi serangan roket jarak sangat pendek. Iron Dome hanya mampu mengantisipasi serangan roket yang berjarak minimal 5-7 kilometer. 

Sistem pertahanan kubah besi ini punya titik jenuh. Rudal-rudal Iron Dome hanya mampu mengantisipasi sejumlah serangan roket pada satu waktu. Serangan roket yang bertubi-tubi bisa menembus sistem pertahanan dan menimbulkan kerusakan.





Sumber data :  - id.wikipedia.org
                        - dll..

No comments:

Post a Comment