Pernah dengar singkatan dari MANPADS atau MPADS ?. Mungkin bagi sebagian orang sudah tidak asing di telinga mereka arti kata tersebut. Yup benar, MANPADS atau biasa disebut Man-Portable Air Defense Systems yang merupakan rudal darat ke udara portable atau sistem pertahanan udara portable (rudal model panggul yang dibawa prajurit perorangan).
MANPADS dikembangkan sekitar tahun 1950-an untuk memberikan pasukan darat (militer) perlindungan dari pesawat jet. Dimana senjata portable ini menggunakan rudal yang dipandu inframerah dan merupakan ancaman bagi pesawat yang terbang rendah, terutama helikopter.
Rudal model panggul atau MANPADS ini terjangkau dan tersedia secara luas melalui berbagai sumber, dan telah digunakan dengan sukses selama tiga dekade terakhir baik dalam konflik militer, maupun oleh organisasi teroris.
Banyak sekali negara diberbagai belahan dunia, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Swedia dan Rusia memproduksi sistem pertahanan udara portabel ini. Kepemilikan, ekspor, dan perdagangan senjata semacam itu secara resmi dikontrol ketat, karena ancaman yang ditimbulkannya terhadap penerbangan sipil, meskipun upaya semacam itu tidak selalu berhasil.
Senjata - senjata MANPADS tersebut seperti FIM-92 Stinger dan FIM-43 Redeye (Amerika Serikat), 9K32 Strela-2 dan 9K34 Strela-3 (Russia/Uni Soviet), Grom dan Piorun (Polandia), RBS-70 (Swedia), Starstreak (Inggris), dan masih banyak lagi.
Pada Perang Rusia-Ukraina yang telah dimulai sejak 24 Februari 2022 membuktikan, banyak sekali pesawat tempur, helikopter dan drone yang dibanggakan pun rontok/berhasil ditembak jatuh oleh rudal model panggul yang dibawa prajurit perorangan (MANPADS). Kompleks rudal anti-pesawat portabel legendaris FIM-92 Stinger membantu Angkatan Bersenjata Ukraina secara efektif melawan target udara Russia.
Gambar : Korban Keganasan MANPADS
Menurut catatan Oryx seperti dikutip Aviacionline, hanya dalam 12 hari operasi militernya ke Ukraina, Russia sudah kehilangan 48 pesawat udara yang terdiri dari pesawat sayap tetap, pesawat tempur multiperan, helikopter, dan drone.
Gambar : Mujahidin Afghanistan Menggunakan FIM-92 Stinger
Bahaya sengatan rudal panggul permukaan ke udara (MANPADS) bukan pertama kali terbukti dalam Perang Rusia-Ukraina. Sejak 40 tahun yang lalu di Afganistan sekitar tahun 80-an, sistem pertahanan udara portabel (MANPADS) sudah berhasil membuktikan keampuhannya. Dimana Amerika Serikat mensuplai pejuang Mujahidin dengan senjata ini dan terbukti sangat ampuh untuk merontokkan pesawat-pesawat Uni Soviet di medan yang bergunung-gunung.
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas salah satu MANPADS legendaris yang sudah sering kita dengar dan banyak sekali berbagai negara yang menggunakannya, yaitu FIM-92 Stinger.
Gambar : FIM-92 Stinger (MANPADS)FIM-92 Stinger adalah sebuah sistem peluru kendali darat ke udara (Surface-to-Air) Portable yang dikembangkan di Amerika Serikat dan digunakan oleh semua cabang angkatan bersenjata Amerika Serikat, yang mulai digunakan sejak tahun 1981.
FIM-92 Stinger dirancang dan dikembangkan sebagai penerus sistem jenis ini yang digunakan sebelumnya yaitu, General Dynamics FIM-43 Redeye yang dihentikan secara bertahap antara tahun 1982 dan 1995. Awalnya dianggap sebagai "Red Eye II", FIM-92A Stinger melibatkan sistem inframerah yang ditingkatkan dari pendahulunya. Sistem panduan homing inframerah yang ditingkatkan dirancang untuk membedakan tindakan pencegahan lebih efektif daripada sistem FIM-43 Redeye.
Stinger mulai diproduksi pada tahun 1978 setelah hampir 10 tahun pengembangan dan penundaan. Sejak saat itu, ada banyak peningkatan dan modifikasi yang dilakukan pada senjata ini. Sekitar 70.000 senjata ini telah diproduksi.
Senjata rudal ini dirancang oleh General Dynamics dan diproduksi oleh Raytheon Missile Systems dan diproduksi dengan lisensi oleh EADS di Jerman. Raytheon mengklasifikasikan peluru kendali ini sebagai MANPADS (Man-Portable Air-Defense System).
Gambar : Tentara Amerika dengan FIM-92 Stinger (MANPADS)
FIM-92 Stinger dirancang untuk memberikan kemampuan pertahanan udara kepada pasukan AS dan sekutu ketika dikerahkan ke garis depan pertempuran, dan dengan demikian menghilangkan kebutuhan mendesak akan dukungan udara jika pesawat musuh mengancam pasukan di darat.
Spesifikasi FIM-92 Stinger :
- Panjang : 1.52 m (5 kaki)
- Berat rudal dan peluncur : 15.2 Kg (34,5 lb)
- Berat rudal yang dimuat : 10 kg (22 lb)
- Diameter : 70 mm (2,54 inci)
- Awak/Operator : 1 orang
- Jarak Efektif : 4.800 meter (15,750 ft) - 8.000 meter
- Ketinggian maksimum : sekitar 3 km
- Hulu Ledak : 3 Kg (6,6 lb), dimana muatannya adalah 1 kg HTA-3
- Jenis Mesin : Solid Rocket Motor
- Kecepatan Rudal : Hingga Mach 2.54
- Sistem Pemandu : Infrared homing
- Alat Pelucur : MANPADS, M6 Linebacker, AN/TWQ-1 Avenger, MQ-1 Predator, AH-64 Apache
- Varian : FIM-92A, FIM-92B, FIM-92C, FIM-92D, FIM-92E, FIM-92F, FIM-92G, FIM-92H
Rudal FIM-92 Stinger menggunakan sistem pemandu infrared homing (inframerah) apa sih itu?.
Rudal berpemandu inframerah dirancang untuk berpandu pada sumber panas di pesawat terbang, biasanya pancaran knalpot mesin, dan meledakkan hulu ledak di dalam atau dekat sumber panas untuk menonaktifkan pesawat. Rudal ini menggunakan panduan pasif, yang berarti bahwa mereka tidak memancarkan sinyal untuk mendeteksi sumber panas yang membuatnya sulit dideteksi oleh pesawat yang diincar, yang menggunakan sistem penangkal.
Gambar : Sistem Berpemandu Inframerah (Infrared Homing)
Stinger memberikan pertahanan udara untuk infanteri ringan (tidak dilindungi oleh kendaraan lapis baja). Kemampuan ini memungkinkan pertahanan udara pada tingkat taktis, menawarkan AS dan pasukan sekutu cara untuk mempertahankan diri dari serangan udara, sembari menawarkan mobilitas yang dibutuhkan unit infanteri ringan untuk menjalankan misinya. Tanpa stinger, pasukan tidak akan mampu mempertahankan diri dari serangan udara tanpa kendaraan lapis baja atau tank.
Gambar : Tahap Peluncuran Rudal Stinger
Dua mesin digunakan untuk meluncurkan rudal. Peluncur, yaitu mesin roket kecil, memungkinkan rudal meninggalkan wadah di mana ia berada dan bergerak ke jarak yang aman dari operator. Mesin jelajah dua tahap utama Stinger kemudian bekerja untuk mempercepat rudal ke kecepatan target dan mempertahankannya sepanjang penerbangan.
Gambar : Peluncur (launcher) FIM-92 Stinger
Bagian - bagian peluncur FIM-92 Stinger mencakup pegangan dan pemicu operator, serta sistem homing, homing, dan BCU (unit pendingin baterai). BCU memiliki dua fungsi, fungsi pertama adalah sebagai baterai termal yang akan memberi daya pada peluncur sekitar 45 detik. Jika gagal beroperasi dalam waktu 45 detik, operator harus mengganti BCU dengan yang baru. Fungsi kedua adalah sebagai "pendingin" dimana digunakan untuk mendinginkan pencari inframerah yang ada di kepala rudal sesaat sebelum diluncurkan.
Terdapat juga perangkat IFF Interrogator dan IFF antenna pada peluncurnya, yang berfungsi untuk mengindentifikasi target yang akan di tembak apakah teman atau musuh (Identification Friend or Foe).
Modifikasi pada rudal FIM-92 Stinger masih terus dikembangkan, meskipun masa produksinya telah berakhir. Amerika Serikat saat ini sedang mengerjakan program penerus untuk pengganti stinger yaitu, Increment 3 dan prototipe perdana dikabarkan akan meluncur ditahun 2023 ini.
Sejak diciptakan FIM-92 Stinger telah memperoleh beberapa peningkatan termasuk varian FIM-92B pada tahun 1983, FIM-92C pada tahun 1987, FIM-92D, FIM-92E pada tahun 1992, FIM-92F pada tahun 2001, dan model terbaru, FIM-92G. Dalam versi terbaru, yang diperkenalkan pada 2019, Stinger yang ditingkatkan memungkinkan rudal untuk menyerang target yang lebih kecil seperti drone.
Gambar : Flare (Suar) Yang digunakan Untuk Mengelabui Rudal MANPADS
Versi dasar Stinger adalah versi A, yang menggunakan pencari target udara inframerah pasif, namun dapat dikelabui dengan perangkap panas flare (suar). Oleh karena itu, di versi B, diubah menjadi sistem IR/UV, yang lebih sulit untuk dikelabui. Dalam versi C, resistensi terhadap upaya untuk menipu sistem panduan lebih ditingkatkan, dan kemampuan untuk mengunduh perangkat lunak baru dengan cepat. Ini memungkinkan untuk memperbarui data tentang tindakan pencegahan yang diketahui.
Dalam versi D, sistem pemandu telah dikembangkan lebih lanjut. Dalam modifikasi E, perilaku terbang rudal dan efektivitasnya terhadap target kecil telah ditingkatkan. Versi F merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi E, membawa perbaikan peningkatan perangkat lunak yang telah dilakukan ke tingkat yang lebih tinggi.
Militer Amerika Serikat sekarang meningkatkan Stinger mereka ke model FIM-92J dan FIM-92K baru untuk secara efektif melawan semua ancaman udara dalam waktu dekat. Model J mencakup peningkatan substansial dalam hal mematikan, komponen yang diperbarui untuk membantu memperpanjang masa simpan dan mengurangi biaya perawatan rudal ini.
Upgrade
ke model FIM-92J dan K meningkatkan kemampuan Stinger terhadap ancaman baru,
yaitu Unmanned Aerial Systems (UAS) kecil. Sementara versi Stinger sebelumnya
diduga mampu melawan UAS yang lebih besar (Kelas 3), FIM-92J dan K memiliki
kemampuan untuk melawan UAS yang lebih kecil, bahkan hingga (Kelas 1).
Mereka
mendapatkan kemampuan ini melalui penggunaan proximity fuzing.
Semua
versi Stinger sebelumnya untuk mengenai target dengan cara hit-to-kill, artinya rudal itu sendiri akan mengenai target dan kemudian meledak, dalam upaya untuk
menghancurkan target.
FIM-92J tetap mempertahankan fungsi ini dan akan berusaha melakukan hit-to-kill secara
default. Namun, jika menentukan bahwa cara hit-to-kill tidak mungkin dilakukan karena
ukuran target atau faktor lainnya, maka ia akan beralih ke mode proximity fuzing dan
kemudian meledak ketika dirasa berada pada titik terdekat dengan target.
Sistem Stinger bersifat pasif, seperti yang telah disebutkan tadi diatas yaitu, ia tidak memiliki radiasi yang dapat ditangkap oleh sistem proteksi on-board pesawat terbang atau helikopter. Ini adalah sistem "Fire and Forget" (tembak dan lupakan), berkat ini operator hanya perlu mengunci target dan melepaskan rudal. Karena rudal akan meluncur ke target dengan sendirinya tanpa perlu dipandu oleh operator.
Gambar : Rudal Stinger di Platform Darat HMMWV M1097 Avenger
Gambar : Rudal Stinger di Platform Darat IFV Bradley M6 Linebacker
Gambar : Rudal Stinger di Platform Udara AH-64 Apache
Stinger juga telah dimodifikasi untuk digunakan dalam sistem pertahanan udara berbasis darat seperti kendaraan M1097 Avenger, M6 Linebacker, dan juga disesuaikan dengan platform berbasis udara seperti helikopter AH-64 Apache dan UAV MQ-1 Predator.
*Sumber Data : -id.wikipedia.org
-root-nation.com
-missiledefenseadvocacy-org
-nationalinterest.org
-globalsecurity.org (Lesson 2 MANPAD Crew
Operations)
No comments:
Post a Comment