Sunday, July 28, 2024

Perbedaan antara Battle Rifle dan Assault Rifle

Mungkin diantara kita sudah tahu ya apa itu senjata api/senapan? terutama kategori senapan serbu mungkin sudah familiar bagi kita semua. Nah, kadang masih ada beberapa orang yang masih bingung membedakan klasifikasi senapan itu sendiri, terutama kategori Battle rifle dan Assault rifle. Apa sih itu dan apa perbedaan klasifikasi keduanya?. 

Jadi sebelum membahas perbedaan antara Battle rifle dan Assault rifle, kita harus tahu dulu pengertian antara Battle rifle dan Assault rifle itu sendiri.

Sunday, July 9, 2023

FIM-92 Stinger - (MANPADS)

Pernah dengar singkatan dari MANPADS atau MPADS ?. Mungkin bagi sebagian orang sudah tidak asing di telinga mereka arti kata tersebut. Yup benar, MANPADS atau biasa disebut Man-Portable Air Defense Systems yang merupakan rudal darat ke udara portable atau sistem pertahanan udara portable (rudal model panggul yang dibawa prajurit perorangan).

MANPADS dikembangkan sekitar tahun 1950-an untuk memberikan pasukan darat (militer) perlindungan dari pesawat jet. Dimana senjata portable ini menggunakan rudal yang dipandu inframerah dan merupakan ancaman bagi pesawat yang terbang rendah, terutama helikopter.

Rudal model panggul atau MANPADS ini terjangkau dan tersedia secara luas melalui berbagai sumber, dan telah digunakan dengan sukses selama tiga dekade terakhir baik dalam konflik militer, maupun oleh organisasi teroris.

Banyak sekali negara diberbagai belahan dunia, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Swedia dan Rusia memproduksi sistem pertahanan udara portabel ini. Kepemilikan, ekspor, dan perdagangan senjata semacam itu secara resmi dikontrol ketat, karena ancaman yang ditimbulkannya terhadap penerbangan sipil, meskipun upaya semacam itu tidak selalu berhasil. 

Senjata - senjata MANPADS tersebut seperti FIM-92 Stinger dan FIM-43 Redeye (Amerika Serikat), 9K32 Strela-2 dan 9K34 Strela-3 (Russia/Uni Soviet), Grom dan Piorun (Polandia), RBS-70 (Swedia), Starstreak (Inggris), dan masih banyak lagi.

                          Gambar : Tentara Ukraina Menggunakan FIM-92 Stinger

Pada Perang Rusia-Ukraina yang telah dimulai sejak 24 Februari 2022 membuktikan, banyak sekali pesawat tempur, helikopter dan drone yang dibanggakan pun rontok/berhasil ditembak jatuh oleh rudal model panggul yang dibawa prajurit perorangan (MANPADS). Kompleks rudal anti-pesawat portabel legendaris FIM-92 Stinger membantu Angkatan Bersenjata Ukraina secara efektif melawan target udara Russia. 

                                   Gambar : Korban Keganasan MANPADS

Gambar : MANPADS Ukraina Menembak Jatuh Helikopter Russia

Menurut catatan Oryx seperti dikutip Aviacionline, hanya dalam 12 hari operasi militernya ke Ukraina, Russia sudah kehilangan 48 pesawat udara yang terdiri dari pesawat sayap tetap, pesawat tempur multiperan, helikopter, dan drone.

                    Gambar : Mujahidin Afghanistan Menggunakan FIM-92 Stinger

Bahaya sengatan rudal panggul permukaan ke udara (MANPADS) bukan pertama kali terbukti dalam Perang Rusia-Ukraina. Sejak 40 tahun yang lalu di Afganistan sekitar tahun 80-an, sistem pertahanan udara portabel (MANPADS) sudah berhasil membuktikan keampuhannya. Dimana Amerika Serikat mensuplai pejuang Mujahidin dengan senjata ini dan terbukti sangat ampuh untuk merontokkan pesawat-pesawat Uni Soviet di medan yang bergunung-gunung.

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas salah satu MANPADS legendaris yang sudah sering kita dengar dan banyak sekali berbagai negara yang menggunakannya, yaitu FIM-92 Stinger.

                                     Gambar : FIM-92 Stinger (MANPADS)

FIM-92 Stinger adalah sebuah sistem peluru kendali darat ke udara (Surface-to-Air) Portable yang dikembangkan di Amerika Serikat dan digunakan oleh semua cabang angkatan bersenjata Amerika Serikat, yang mulai digunakan sejak tahun 1981. 

FIM-92 Stinger dirancang dan dikembangkan sebagai penerus sistem jenis ini yang digunakan sebelumnya yaitu, General Dynamics FIM-43 Redeye yang dihentikan secara bertahap antara tahun 1982 dan 1995 Awalnya dianggap sebagai "Red Eye II", FIM-92A Stinger melibatkan sistem inframerah yang ditingkatkan dari pendahulunya. Sistem panduan homing inframerah yang ditingkatkan dirancang untuk membedakan tindakan pencegahan lebih efektif daripada sistem FIM-43 Redeye.

        
                 Gambar : Tentara Amerika dengan FIM-43 Redeye (MANPADS)

Stinger mulai diproduksi pada tahun 1978 setelah hampir 10 tahun pengembangan dan penundaan. Sejak saat itu, ada banyak peningkatan dan modifikasi yang dilakukan pada senjata ini. Sekitar 70.000 senjata ini telah diproduksi.

Senjata rudal ini dirancang oleh General Dynamics dan diproduksi oleh Raytheon Missile Systems dan diproduksi dengan lisensi oleh EADS di Jerman. Raytheon mengklasifikasikan peluru kendali ini sebagai MANPADS (Man-Portable Air-Defense System). 

                  Gambar : Tentara Amerika dengan FIM-92 Stinger (MANPADS)

FIM-92 Stinger dirancang untuk memberikan kemampuan pertahanan udara kepada pasukan AS dan sekutu ketika dikerahkan ke garis depan pertempuran, dan dengan demikian menghilangkan kebutuhan mendesak akan dukungan udara jika pesawat musuh mengancam pasukan di darat. 

Spesifikasi FIM-92 Stinger :

  • Panjang : 1.52 m (5 kaki)
  • Berat rudal dan peluncur : 15.2 Kg (34,5 lb)
  • Berat rudal yang dimuat  : 10 kg (22 lb)
  • Diameter : 70 mm (2,54 inci)
  • Awak/Operator : 1 orang
  • Jarak Efektif : 4.800 meter (15,750 ft) - 8.000 meter 
  • Ketinggian maksimum : sekitar 3 km
  • Hulu Ledak : 3 Kg (6,6 lb), dimana muatannya adalah 1 kg HTA-3
  • Jenis Mesin : Solid Rocket Motor
  • Kecepatan Rudal : Hingga Mach 2.54 
  • Sistem Pemandu : Infrared homing
  • Alat Pelucur : MANPADSM6 LinebackerAN/TWQ-1 AvengerMQ-1 PredatorAH-64 Apache
  • VarianFIM-92A, FIM-92B, FIM-92C, FIM-92D, FIM-92E, FIM-92F, FIM-92G, FIM-92H

Rudal FIM-92 Stinger menggunakan sistem pemandu infrared homing (inframerah) apa sih itu?. 

Rudal berpemandu inframerah dirancang untuk berpandu pada sumber panas di pesawat terbang, biasanya pancaran knalpot mesin, dan meledakkan hulu ledak di dalam atau dekat sumber panas untuk menonaktifkan pesawat. Rudal ini menggunakan panduan pasif, yang berarti bahwa mereka tidak memancarkan sinyal untuk mendeteksi sumber panas yang membuatnya sulit dideteksi oleh pesawat yang diincar, yang menggunakan sistem penangkal.


                  Gambar : Sistem Berpemandu Inframerah (Infrared Homing) 

Stinger memberikan pertahanan udara untuk infanteri ringan (tidak dilindungi oleh kendaraan lapis baja). Kemampuan ini memungkinkan pertahanan udara pada tingkat taktis, menawarkan AS dan pasukan sekutu cara untuk mempertahankan diri dari serangan udara, sembari menawarkan mobilitas yang dibutuhkan unit infanteri ringan untuk menjalankan misinya. Tanpa stinger, pasukan tidak akan mampu mempertahankan diri dari serangan udara tanpa kendaraan lapis baja atau tank.

Gambar : Elemen Utama Rudal Stinger

Rudal FIM-92 Stinger sendiri terdiri dari beberapa elemen utama yaitu, bagian homing head (seeker head) di depan rudal, hulu ledak (warhead), bagian propulsi (flight motor), dan bagian kontrol (control surface).


                                    Gambar : Tahap Peluncuran Rudal Stinger

Dua mesin digunakan untuk meluncurkan rudal. Peluncur, yaitu mesin roket kecil, memungkinkan rudal meninggalkan wadah di mana ia berada dan bergerak ke jarak yang aman dari operator. Mesin jelajah dua tahap utama Stinger kemudian bekerja untuk mempercepat rudal ke kecepatan target dan mempertahankannya sepanjang penerbangan.


                               Gambar : Peluncur (launcher) FIM-92 Stinger

Bagian - bagian peluncur FIM-92 Stinger mencakup pegangan dan pemicu operator, serta sistem homing, homing, dan BCU (unit pendingin baterai). BCU memiliki dua fungsi, fungsi pertama adalah sebagai baterai termal yang akan memberi daya pada peluncur sekitar 45 detik. Jika gagal beroperasi dalam waktu 45 detik, operator harus mengganti BCU dengan yang baru. Fungsi kedua adalah sebagai "pendingin" dimana digunakan untuk mendinginkan pencari inframerah yang ada di kepala rudal sesaat sebelum diluncurkan.

Terdapat juga perangkat IFF Interrogator dan IFF antenna pada peluncurnya, yang berfungsi untuk mengindentifikasi target yang akan di tembak apakah teman atau musuh (Identification Friend or Foe).


Modifikasi pada rudal FIM-92 Stinger masih terus dikembangkan, meskipun masa produksinya telah berakhir. Amerika Serikat saat ini sedang mengerjakan program penerus untuk pengganti stinger yaitu, Increment 3 dan prototipe perdana dikabarkan akan meluncur ditahun 2023 ini.

Sejak diciptakan FIM-92 Stinger telah memperoleh beberapa peningkatan termasuk varian FIM-92B pada tahun 1983, FIM-92C pada tahun 1987, FIM-92D, FIM-92E pada tahun 1992, FIM-92F pada tahun 2001, dan model terbaru, FIM-92G. Dalam versi terbaru, yang diperkenalkan pada 2019, Stinger yang ditingkatkan memungkinkan rudal untuk menyerang target yang lebih kecil seperti drone.


        Gambar : Flare (Suar) Yang digunakan Untuk Mengelabui Rudal MANPADS

Versi dasar Stinger adalah versi A, yang menggunakan pencari target udara inframerah pasif, namun dapat dikelabui dengan perangkap panas flare (suar). Oleh karena itu, di versi B, diubah menjadi sistem IR/UV, yang lebih sulit untuk dikelabui. Dalam versi C, resistensi terhadap upaya untuk menipu sistem panduan lebih ditingkatkan, dan kemampuan untuk mengunduh perangkat lunak baru dengan cepat. Ini memungkinkan untuk memperbarui data tentang tindakan pencegahan yang diketahui. 

Dalam versi D, sistem pemandu telah dikembangkan lebih lanjut. Dalam modifikasi E, perilaku terbang rudal dan efektivitasnya terhadap target kecil telah ditingkatkan. Versi F merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi E, membawa perbaikan peningkatan perangkat lunak yang telah dilakukan ke tingkat yang lebih tinggi. 

Militer Amerika Serikat sekarang meningkatkan Stinger mereka ke model FIM-92J dan FIM-92K baru untuk secara efektif melawan semua ancaman udara dalam waktu dekat. Model J mencakup peningkatan substansial dalam hal mematikan, komponen yang diperbarui untuk membantu memperpanjang masa simpan dan mengurangi biaya perawatan rudal ini.

Upgrade ke model FIM-92J dan K meningkatkan kemampuan Stinger terhadap ancaman baru, yaitu Unmanned Aerial Systems (UAS) kecil. Sementara versi Stinger sebelumnya diduga mampu melawan UAS yang lebih besar (Kelas 3), FIM-92J dan K memiliki kemampuan untuk melawan UAS yang lebih kecil, bahkan hingga (Kelas 1).

Mereka mendapatkan kemampuan ini melalui penggunaan proximity fuzing.

Semua versi Stinger sebelumnya untuk mengenai target dengan cara hit-to-kill, artinya rudal itu sendiri akan mengenai target dan kemudian meledak, dalam upaya untuk menghancurkan target.

FIM-92J tetap mempertahankan fungsi ini dan akan berusaha melakukan hit-to-kill secara default. Namun, jika menentukan bahwa cara hit-to-kill tidak mungkin dilakukan karena ukuran target atau faktor lainnya, maka ia akan beralih ke mode proximity fuzing dan kemudian meledak ketika dirasa berada pada titik terdekat dengan target.

Sistem Stinger bersifat pasif, seperti yang telah disebutkan tadi diatas yaitu, ia tidak memiliki radiasi yang dapat ditangkap oleh sistem proteksi on-board pesawat terbang atau helikopter. Ini adalah sistem "Fire and Forget" (tembak dan lupakan), berkat ini operator hanya perlu mengunci target dan melepaskan rudal. Karena rudal akan meluncur ke target dengan sendirinya tanpa perlu dipandu oleh operator.

             Gambar : Rudal Stinger di Platform Darat HMMWV M1097 Avenger


            Gambar : Rudal Stinger di Platform Darat IFV Bradley M6 Linebacker

                   Gambar : Rudal Stinger di Platform Udara AH-64 Apache

Stinger juga telah dimodifikasi untuk digunakan dalam sistem pertahanan udara berbasis darat seperti kendaraan M1097 Avenger, M6 Linebacker, dan juga disesuaikan dengan platform berbasis udara seperti helikopter AH-64 Apache dan UAV MQ-1 Predator.




*Sumber Data : -id.wikipedia.org

                            -root-nation.com

                            -missiledefenseadvocacy-org

                            -nationalinterest.org

                            -globalsecurity.org (Lesson 2 MANPAD Crew

                                                           Operations)

Thursday, June 1, 2023

MBT Leopard 1 dan 2 - Si Macan Tutul Dari Jerman

 

Mendengar kata Leopard dalam dunia militer tentu pandangan kita langsung tertuju pada main battle tank (MBT) buatan jerman. Tentu bagi pecinta dunia militer baik fanatik/non fanatik tidak asing lagi dengan tank canggih yang satu ini, dengan kualitas baja jerman yang tidak diragukan lagi. Kebetulan juga indonesia merupakan salah satu operator (pengguna) tank canggih yang satu ini yaitu Leopard 2 Ri yang mengandalkan desain modular dan berasal dari platform Leopard 2A4.

                                  Gambar : MBT Leopard 2RI (Indonesia)

Letak perbedaan utama dengan versi 2A4, yakni pada Leopard 2 Ri telah digunakan lapisan komposit Advanced Modular Armor Protection (AMAP). Lapisan pelindung ini terdiri atas materi nanokeramik serta titanium dan baja alloy, yang diklaim memberikan kemampuan perlindungan yang jauh lebih baik.

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang tank Leopard ini, dari Leopard 1 sampai Leopard 2. Mungkin agak sedikit banyak ya artikelnya karena langsung membahasnya sekaligus. 

Dari berita - berita online maupun offline dimana tank - tank ini juga mulai terjun di medan laga pertempuran antara Ukraina dan Russia, dimana tank Leopard ini sebenarnya merupakan milik negara - negara NATO yang disumbangkan kepada pasukan Ukraina untuk mengusir pasukan Russia dari wilayahnya. Oke mari kita bahas....   

•MBT LEOPARD 1

Kampfpanzer Leopard 1 atau biasa disebut Leopard 1 adalah tank tempur utama (MBT) generasi pertama dari keluarga Leopard yang dirancang oleh Porsche dan diproduksi oleh Krauss-Maffei OTO Melara di Jerman Barat, pertama kali masuk layanan sebagai tank utama pasukan jerman barat pada saat itu pada tahun 1965.

Pengembangan MBT Leopard 1 dimulai pada tahun 1956 hingga 1961 yang memakan waktu hingga 10 tahun. Desain MBT Leopard 1 dimulai sebagai proyek kolaboratif selama tahun 1950-an antara Jerman Barat dan Perancis, kemudian Italia bergabungtetapi kemitraan tersebut berakhir tak lama setelah itu dan desain akhir dipesan oleh Bundeswehr, dengan produksi skala penuh dimulai pada tahun 1965 hingga 1984.

                                       Gambar : MBT Leopard 1A5

MBT Leopard 1 dengan cepat menjadi standar banyak militer di Eropa, dan pada akhirnya berfungsi sebagai tank tempur utama di lebih dari selusin negara di seluruh dunia, dengan Jerman Barat, Italia, dan Belanda menjadi operator terbesarnya hingga mereka pensiun.

Desain MBT Leopard 1 berfokus pada mobilitas dan daya tembak berada diurutan kedua yang diprioritaskan. Armor/Lapis baja dipandang kurang penting, karena diyakini bahwa tidak ada perlindungan nyata terhadap senjata anti-tank yang mungkin dilakukan. Leopard 1 memiliki lambung yang dilas dan menara yang dicor, armored/lapis baja pada tank ini relatif tipis (ketebalan lapis baja 10–70 mm RHAe), hanya efektif melawan meriam otomatis kaliber rendah dan senapan mesin berat. 

                                Gambar : MBT Leopard 1A5 milik Kanada

MBT Leopard 1 dipersenjatai dengan satu meriam kaliber 105 mm Royal Ordnance L7 A3 L/52 rifled gun (Inggris), dimana peluru diisi secara manual (13 peluru di turret dan 42 peluru di lambung). Amunisi tank ini termasuk APDS, APFSDS, HEAT dan Peluru Asap (Smoke shell), dengan jumlah awak tank sebanyak 4 orang (komandan, pengemudi, penembak, operator radio/pemuat amunisi).

                                         Gambar : Bagian dalam MBT Leopard 1A5

                    Gambar : Pemuatan amunisi ke meriam tank pada Leopard 1A5

Leopard 1 model awal memiliki berat 40 ton dan terus meningkat pada model selanjutnya yaitu 42,2 ton. Memiliki dapur pacu/mesin MTU MB 838 CaM 500, 10 silinder, 37,4 liter, mesin multi bahan bakar 830 PS (819 hp, 610 kW) pada 2.200 RPM dengan kecepatan maksimum 65 km/jam.

                           Gambar : Mesin MTU MB 838 CaM 500 pada Leopard 1

Panjang pada tank ini yaitu, 9,54/8,29 meter, Lebar : 3,37 meter dan tinggi 2,39/2,70 meter. Serta sanggup menjangkau hingga 600 km (di jalan raya), dan 450 km (lintas negara).

                Gambar : Meriam kaliber 105 mm Royal Ordnance L7 A3 L/52

Meriam L7A3 tank ini merupakan standar NATO yang digunakan tank kontemporer lainnya seperti Tank M60 Patton (Amerika), dan Tank AMX 30 (Perancis). Persenjataan sekundernya terdapat dua senapan mesin koaksial kaliber 7.62 mm (MG 3 atau FN MAG).


Leopard 1 memiliki beberapa model/varian yaitu, Leopard 1A1, 1A2, 1A3, 1A4. 1A5 dan 1A6.

-Leopard 1 


Sebelum produksi massal dari Leopard 1 versi standar dimulai, diputuskan untuk menambahkan sistem pencari jangkauan optik untuk meriam jarak jauh yang lebih baik, yang mengharuskan turret agak lebih tinggi, dan menambahkan tonjolan di kedua sisi turret untuk dipasang optik untuk triangulasi

Kemudian Jerman mengeluarkan Prancis dari program bersama setelah Prancis berulang kali melewatkan tenggat waktu untuk kontribusinya pada program tank tersebut.

Pada bulan Juli 1963 Kementerian Pertahanan jerman Kai-Uwe von Hassel memesan 1.500 tank dengan produksi tank berlangsung antara tahun 1965 dan 1970. Produksi dilakukan di KraussMaffei Munich dari awal 1964 dan seterusnya, dengan pengiriman gelombang pertama antara September 1965 dan Juli 1966Leopard 1 segera dibeli dari Jerman oleh sejumlah anggota NATO dan sekutu lainnya.

-Leopard 1A1


Setelah batch pertama dikirimkan, tiga batch berikutnya adalah model 
Leopard 1A1, yang mencakup sistem stabilisasi senjata baru dari Cadillac Gage yang memungkinkan tank menembak secara efektif saat bergerak. 

Pada tahun 1974 dan 1977, semua mesin dalam empat batch pertama dibawa ke standar Leopard 1A1A1 yang sama , dan diberi pelindung turret tambahan yang dikembangkan oleh Blohm & VossPeningkatan pada 1980-an menambahkan pemandangan malam (image-intensifier night sights)Sistem intensifikasi gambar PZB 200 dipasang di kotak besar di kanan atas meriam, menjadikannya sebagai Leopard 1A1A2 . Upgrade dengan radio serba digital SEM80/90 menjadikannya sebagai Leopard 1A1A3 . Perbaikan selanjutnya pada intensifier gambar menjadikannya sebagai Leopard 1A1A4.

-Leopard 1A2


232 tank pertama dari batch produksi kelima dikirimkan sebagai 
Leopard 1A2 antara tahun 1972 dan 1974. A2 menyertakan turret lapis baja yang lebih berat dan lebih baik, dan oleh karena itu tidak menerima tambahan lapis baja B&V seperti batch sebelumnya. Mereka menerima peningkatan lainnya; Leopard 1A2A1 menerima 
 Sistem intensifikasi gambar  PZB 200, Leopard 1A2A2 menerima radio digital, dan Leopard 1A2A3 mendapatkan keduanya.

-Leopard 1A3


110 kendaraan berikutnya dalam gelombang kelima dilengkapi dengan turret las baru, yang dilengkapi dengan lapis baja baru yang terdiri dari dua pelat baja berjarak 
dengan isian plastik di antara mereka (high-hardness armour) dan mantel senjata berbentuk baji, menjadikannya sebagai Leopard 1A3. Meskipun tingkat kerapatan area lapis baja setara dengan versi las baru Leopard 1A2, volume internal ditingkatkan sebesar 1,2 m³ dan tingkat perlindungan efektif ditingkatkan setengahnya. Penglihatan independen TRP 2A yang ditingkatkan dipasang untuk komandan. Upgrade identik dengan model 1A2, Leopard 1A3A1 dengan pemandangan malam, Leopard 1A3A2 dengan radio baru, dan Leopard 1A3A3 dengan keduanya.

-Leopard 1A4


Leopard 1A4 membentuk batch keenam dari 250 kendaraan, mulai dikirim pada tahun 1974. 1A4 secara eksternal mirip dengan 1A3, tetapi termasuk sistem pengendalian tembakan terkomputerisasi baru dan sistem penampakan EMES 12A1 baru untuk mengarahkannya. Komandan dilengkapi dengan sistem pengamatan malam independennya sendiri, PERI R12. Peralatan baru menghabiskan ruang dan muatan amunisi dikurangi menjadi 55 butir peluru, 42 di antaranya disimpan di magasin di sebelah kiri pengemudi.

-Leopard 1A5


Pada tahun 1980, sebuah program penelitian dilakukan untuk mempelajari perbaikan lebih lanjut pada Leopard 1, melengkapinya dengan sistem pengendalian tembakan yang benar-benar modern dan sistem penglihatan malam/cuaca buruk yang sepenuhnya efektif. Keputusan dibuat untuk mendasarkan upgrade pada model sebelumnya, yang tidak lagi kompetitif.

Leopard 1A5 yang dihasilkan didasarkan pada 1.225 kendaraan model Leopard 1A1A1. Turret dimodifikasi lagi untuk 1A5, baik untuk menyimpan semua peralatan baru, maupun untuk memindahkan lebih banyak amunisi ke bagian belakang turret. Turret baru dapat dipasang meriam kaliber 120 mm yang lebih baru dari Leopard 2 jika diinginkan, meskipun opsi ini belum pernah digunakan.

Setelah di uji coba, sistem pengendalian tembakan Krupp- Atlas Elektronik EMES 18, yang dikembangkan dari EMES 15 yang digunakan pada Leopard 2, dipilih pada Desember 1983. EMES 18 menyertakan dua pembidik baru di bagian atas turret, dan tidak lagi membutuhkan benjolan seperti yang dilakukan pada sistem optik sebelumnya. Bagian penting dari peningkatan ini adalah pengenalan amunisi yang lebih efektif, termasuk putaran APFSDS baru.

Tank Leopard 1 dapat dilengkapi dengan panel lapis baja polikarbonat (Lexan) yang dipasang dengan baut, yang telah meningkatkan efektivitas lapis baja tersebut. Kendaraan modifikasi pertama dikirimkan pada awal 1987. Sejak itu, hampir semua pengguna Leopard 1 telah menerapkan perubahan serupa pada kendaraan mereka sendiri, dan dalam banyak hal model 1A5 dapat dianggap sebagai standar Leopard 1 saat ini.

Di Belanda, versi perbaikan setara dengan A5 yang disebut Leopard 1 Verbeterd.

-Leopard 1A6


Prototipe Leopard 1A6 adalah sebuah percobaan dari tank Leopard 1 A1A1 yang dimodifikasi dengan lapis baja tambahan pada turret dan dilengkapi dengan meriam kaliber 120 mm L/44. Kemudian proyek ini berakhir pada tahun 1987, karena Leopard 2 sudah digunakan secara luas pada saat ini dan model Leopard 1A5 menawarkan jalur peningkatan yang lebih masuk akal dengan biaya yang lebih murah.

MBT Leopard 2 telah menggantikan MBT Leopard 1 yang beroperasi di banyak negara lain, dengan kendaraan turunan yang menggunakan lambung Leopard 1 masih beroperasi. 
Saat ini operator terbesar adalah 
Yunani dengan 520 kendaraan, Turki dengan 397 kendaraan, Brazil dengan 378 kendaraan dan Chili dengan 202 kendaraan. Sebagian besar kendaraan ini telah ditingkatkan dengan berbagai peningkatan pada baju besi, daya tembak, dan sensor untuk mempertahankan kemampuannya menghadapi ancaman modern.

•MBT LEOPARD 2


Kampfpanzer Leopard 2 atau biasa disebut Leopard 2 merupakan Main Battle Tank (MBT) yang paling banyak digunakan oleh militer di empat benua, baik di eropa maupun luar eropa.

Leopard 2 dikembangkan oleh Krauss-Maffei Wegmann (KMW) pada tahun 1970-an untuk militer Jerman. Leopard 2 mulai diproduksi pada tahun 1980 hingga sekarang, dan tank pertama masuk dinas ketentaraannya pada tahun 1980 yang menggantikan pendahulunya Leopard 1 sebagai tank utama pasukan Jerman Barat. 

Leopard 2 telah banyak digunakan dalam berbagai konflik seperti di Kosovo oleh Pasukan Jerman, konflik Afghanistan oleh Pasukan Denmark dan Kanada, dan Perang Sipil di Suriah oleh Pasukan Turki, dan yang terakhir digunakan oleh Pasukan Ukraina untuk melawan invasi Russia ke negaranya yang masih berlangsung hingga saat ini.  

Pengembangan tank Leopard 2 sebenarnya telah dilakukan setelah Leopard 1 masuk dinas pada tahun 1960-an. Pada saat yang sama Rheinmetall juga telah mengembangkan meriam kaliber 120 mm untuk pengembangan penerusnya yaitu Leopard 2 dari dalam negeri, namun pemerintah Jerman pada saat itu memilih bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam program MBT-70. 


                       Gambar : Program MBT-70 Kerjasama Jerman dan Amerika

Disaat Pengembangan sudah berjalan, terjadi perbedaan desain dan mahalnya biaya pengembangan proyek tersebut, dan terkejar dengan pengembangan T-72 oleh Uni Soviet (Russia) yang memiliki perlindungan dan daya gempur yang lebih hebat dari T-62.

Setelah proyek gabungan tersebut berakhir, Jerman Barat mengembangkan lanjut tank dari basis vergoldeter Leopard. Perusahaan Krauss-Maffei Wegmann ditunjuk sebagai kontraktor utamanya dan ada juga perusahaan lain yang ditunjuk seperti Porsche

Bubarnya proyek MBT-70 meninggalkan kerugian sebesar DM 830 Juta dan membuat pejabat BWB (Bundesamp Für Wehrtecknik und Beschaffung (BWB) atau Kantor Teknologi Pengadaan Alutsista Angkatan Bersenjata Jerman) sempat tidak berani melanjutkan proyek Leopard 2. Setelah keadaan Stagnag berhenti dalam waktu singkat, pada tahun 1970 Menteri Pertahanan Jerman Barat pada saat itu Helmut Schimdt meminta melanjutkan proyek KPz-2 Keiler dan menamai ulang program menjadi Leopard 2.

Perusahaan Porsche melakukan pengembangan sasis tank dan Wegmann untuk pengembangan kubah meriam. Pengembangan tank Leopard 2 menggunakan baja yang menyerupai baja chobham, walaupun tidak memiliki teknologi chobham yang sama dengan Inggris dan Amerika serikat.

Baja depan Tank Leopard 2 sanggup menahan hantaman proyektil kaliber 125mm dari jarak 1,5 km (1500m). Ini dikarenakan empat sisi depan utamanya dipasang baja yang paling tebal diantara bagian yang lainnya. Kubahnya tentu juga dipasang baja multi lapis agar menjamin keselamatan awak tank. 

                       Gambar : Pemuatan amunisi ke meriam tank pada Leopard 2

Leopard 2 juga dapat dimodifikasi dengan memasang baja MEXAS dan AMAP. Selain itu Leopard 2 juga dipasang penyaring udara perang nubika (nuklir, biologi dan kimia), Peluncur granat asap, dan pemadam api otomatis.

Leopard 2 memilki berat 62,3 ton, dengan panjang keseluruhan 9,97 meter, Lebar 3,75 meter dan tingginya 3.0 meter. Jumlah awak tank sebanyak 4 orang (komandan, pengemudi, penembak, operator radio/pemuat amunisi). Armored/lapis baja pada Leopard 2 yaitu, Komposit generasi ke-3 termasuk baja yang diperkeras, tungsten dan plastic filler dengan komponen keramik.






                Gambar : Meriam Leopard 2 Rheinmetall L44/L55 kaliber 120 mm 

Persenjataan utama Leopard 2 yaitu Meriam smoothbore gun Rheinmetall kaliber 120 mm L44/L55 (berisi 42 peluru) dimana peluru di isi secara manual. Persenjataan sekundernya terdapat dua senapan mesin koaksial kaliber 7.62 mm (MG3A1 atau FN MAG). 

                               Gambar : Senapan mesin MG3A1 di Leopard 2

Disisi dapur pacu Leopard 2 menggunakan Mesin diesel twin turbo V12 MTU MB 873 Ka-501 berpendingin air 1.500 PS (1,479 hp, 1,103 kW) pada 2600 rpm. Serta memiliki daya jelajah hingga 550 km (dengan bahan bakar internal).

                   Gambar : Mesin diesel twin turbo V12 MTU MB 873 Ka-501                          

Varian yang paling banyak digunakan berbagai negara pada tank Leopard 2 adalah Leopard 2A4, yang memiliki desain kubah meriam yang berbentuk kotak dan vertikal. Lalu juga ada varian pengembangan dari seri 2A4, yaitu Leopard 2A5 yang memiliki kubah meriam yang dilengkapi dengan perisai baja yang berbentuk lancip. 

                                            Gambar : MBT Leopard 2A4

            Gambar : Bagian dalam ruang penembak (Gunner) pada Leopard 2A7

Berikut ini adalah varian - varian dari Leopard 2 :

-Leopard 2

Merupakan varian dasar Leopard 2 dilengkapi peralatan yang belum ditingkatkan.

-Leopard 2A1

Varian Leopard 2 dengan peningkatan baja dan komponen. Pengelihatan Thermal, Rak proyektil baru dan lubang pengisian bahan bakar yang baru.

-Leopard 2A2

Merupakan varian pengembangan Leopard 2 pada peningkatan Alat pengeliatan dengan Pengelihatan Thermal, dan peningkatan kecepatan pengisian bahan bakar.

-Leopard 2A3

Varian dengan peningkatan alat komunikasi dan rem parkir. Sistem komunikasi yang dipasang yaitu radio digital SEM80/90.

-Leopard 2A4


Merupakan varian paling populer dari Leopard 2. Diproduksi sebanyak 695 buah dan pada 1992 Angkatan Bersenjata Jerman memodifikasi seluruh Leopard 2 dengan standar A4 dan bertambah menjadi 2.125 buah. Kubah A4 ditambah baja titanium/tungsten. A4 juga ditambah Sistem suspensi Tembakan dan ledakan, dan sistem tembak digital.

-Leopard 2A5


Varian peningkatan Leopard 2A5 dengan perubahan yang drastis, yaitu penambahan modul baja lancip pada kubahnya, perubahan posisi pengelihatan bagi komandan dan juru tembak, dan penambahan komponen kramik pada filter plastik dan tungsten. Pemasangan baja lancip pada kubah agar menghambat masuknya proyektil APFSDS. Sistem stabilisasi tembaknya diganti dengan sistem otomatis.

-Leopard 2A6


Varian ini merupakan pengembangan Leopard 2A6 dengan mengganti meriam Rheinmetall L44 dengan L55. Dengan kaliber proyektil yang sama tapi dengan meriam yang lebih panjang 25% dan kelebihannya yaitu jarak tembak yang lebih panjang dan daya tembak yang lebih besar. Mesin cadangan baru juga dimuat dalam varian ini. Varian ini juga menambahkan baja pelindung dari ledakan IED dalam Program A6M. Varian ini juga ada penyesuaian permintaan dari negara pengguna seperti Leopard 2E (Spanyol), dan Leopard A6HEL (Yunani).

-Leopard 2 PSO (Peace Security Operation)


Varian Leopard 2 PSO yang dibuat untuk pertempuran kota.Varian ini dipasang penambahan kerukan buldoser, Senapan mesin yang diatur dengan Remot Kontrol, Senjata non-lethal, dan pemasangan CCTV agar meningkatkan kewaspadaan awak tank.

-Leopard 2A7+


Varian Leopard 2A7+ dengan mempertahankan Komponen dari PSO tetapi dengan memasang meriam L55. Proyektil HE dengan peluru yang dapat dikendalikan telah dikembangkan. Tank ini memiliki beban lebih 5 ton daripada beban varian biasanya.

-Leopard 2 Evolution


Merupakan Varian Leopard 2 Evolution yang memiliki Perisai AMAP (Advanced Modular Armour Protection) yang dikembangkan oleh IBD Deisenroth. AMAP memiliki bobot yang ringan dan material Nanokeramik dan Baja berkepadatan tinggi. Perisai AMAP Pun memiliki Konsep Modular yakni mudah dipasang maupun dilepas. Konsep varian ini dituju untuk negara pengguna varian Leopard 2A4 yang ingin mengembangkan tanknya.

-Leopard 2 Revolution


Ditawarkan oleh Rheinmetall, Leopard 2 Revolution Merupakan varian Leopard 2 yang memiliki kapasitas yang sama dengan Evolution, tetapi dengan penambahan yang berbeda. Memiliki perlindungan seperti Evolution dan dapat menahan serangan misil Anti Tank. Revolution memiliki kubah dengan sistem digital yang memiliki Situation Awareness System yang dapat mengetahui asal sumber tembakan. Komandan dapat mengerem laju tank apabila pengemudi tidak Mengikuti Perintahnya. Revolution memiliki AC dan alat komunikasi antara awak tank dengan Pasukan di luar Tank. Beban Revolution berkisar 70 ton dan konsep ini dapat dipasang pada varian Leopard 2A4. Sejauh ini hanya negara Indonesia yang mengoperasikan varian ini.

Pada pameran pertahanan NATO Day 2022 (17 – 18 September 2022) di Ostrava, Republik Ceko, untuk pertama kalinya Leopard 2A7 diperlihatkan ke publik dengan dipasangkannya proteksi Trophy Active Protection Systems (APS) produksi Rafael Advanced Defense Systems Ltd (Israel). Varian Leopard 2A7, disebut sebagai varian terbaik dari keluarga MBT Leopard 2. Leopard 2A7 pertama diserahkan kepada Angkatan Darat Jerman di Munich pada 10 Desember 2014.  

Beberapa fitur tambahan disematkan pada Leopard 2A7, sebut saja auxiliary power unit baru 20 kW dari Steyr Motors M12 TCA. Sementara untuk perlidungan diadopsi Saab Barracuda Mobile Camouflage System (MCS) dengan Heat-Transfer Reduction (HTR CoolCam) system.


CMS (Combat management system) juga mendapat pembaruan, seperti penggunaan jaringan onboard dengan ultracapacitors dalam sasis dan kubah tank, dan sistem interkom digital IP SOTAS. Untuk keselamatan kru, dilengkapi sistem pemadaman kebakaran di kompartemen awak, dan modul retrofit pencitraan panas Attica pada optik komandan. Selain itu, untuk kemampuan fire power dan penembakkan tidak dilakukan upgrade dibanding varian sebelumnya (2A6).

                                Gambar : MBT Leopard 2A7 dengan APS Trophy

MBT Leopard 2A7 dilengkapi dengan additional composite armor kit, yaitu generasi terbaru dari passive armor, yang memberikan tingkat perlindungan yang lebih tinggi terhadap berbagai ancaman. Lapisan armor menggunakan material nano-keramik baru dan titanium modern serta paduan baja. Armor baru menawarkan perlindungan 360 derajat pada terhadap serangan RPG. Proteksi pada hull floor baru dipasang. Perlindungan lantai lambung juga ditingkatkan untuk menahan ledakan ranjau darat dan peralatan peledak rakitan. MBT ini memiliki armor modular, sehingga modul yang rusak dapat dengan mudah diganti dalam kondisi lapangan.

Sementara itu tentang APS Trophy, sebelumnya sistem proteksi ini telah diuji coba di MBT Leopard 2A4. Rafael dan KMW Jerman mendapatkan kontrak untuk batch awal sistem APS Trophy dari Kementerian Pertahanan Jerman.

Cara kerja Trophy APS mirip dengan solusi sejenis yang digunakan Rusia, prinsip kerja dari Trophy APS yaitu dengan penggunaan radar aktif yang dapat mendeteksi ancaman dari 360 derajat yang mengarah dari jarak beberapa puluh meter. Saat serangan proyektil/rudal terdeteksi, komputer internal menghitung vektor pendekatan sebelum proyektil tiba. Setelah senjata yang masuk diklasifikasikan, komputer menghitung waktu dan sudut optimal untuk menembakkan tindakan balasan. Responnya datang dari dua peluncur bahan peledak yang dipasang di sisi kendaraan yang menembakkan sejumlah kecil MEFP (Multiple Explosive Formed Penetrators) yang membentuk matriks yang sangat ketat dan tepat, yang ditujukan ke titik tertentu sehingga dapat membendung serangan proyektil roket dan rudal anti tank. (indomiliter.com)

Setiap varian Leopard 2 memiliki sistem pengaturan tembak digital yang dibantu oleh pemandu laser, meriam yang kuat, serta senapan mesin koaksial. Dalam sistem tersebut juga terdapat alat bantu pengelihatan malam dan alat bantu pengelihatan lainnya (varian awal menggunakan sistem low light level television, lalu kemudian pada varian berikutnya digantikan oleh sistem kamera thermal). Tank ini memiliki kemampuan menembak sasaran bergerak walaupun tank sedang berada di medan yang tangguh.


*Keterangan :

-MBT (Main Battle Tank) : Tank Tempur Utama

-MEXAS (Modular Expandable Armor System) & AMAP (Advanced Modular Armor Protection) : Konsep lapis baja komposit modular, yang dikembangkan oleh perusahaan Jerman IBD Deisenroth Engineering.

-APDS (Armour-piercing discarding sabot) dan APFSDS (Armor Piercing Fin Stabilized Discarding Sabot) : Amunisi/Peluru penembus lapisan pelindung (untuk penetrasi lapis baja) distabilkan oleh sirip dan saat penembakan sabot akan dibuang / dilepas.

-HEAT (High Explosive Anti Tank) adalah Peluru anti-tank berjenis high explosive (berdaya ledak tinggi). 

-APS (Active protection system) : Sistem yang dirancang untuk secara aktif mencegah senjata anti-tank tertentu yang dapat menghancurkan kendaraan.



*Sumber Data : -id.wikipedia.org

                            -Indomiliter.com

                            -Jejaktapak.com

                            -dll...