Sunday, April 16, 2023

Memahami Kaliber Peluru Senjata Api dan Jenis - Jenis Pelurunya

 


Peluru merupakan amunisi untuk senjata api atau senapan angin, dan tidak akan berguna sebuah senjata api kalau tidak memilki peluru (amunisi). 

Atau lebih jelasnya Peluru merupakan suatu proyektil padat yang di tembakkan dari senjata api atau senapan angin yang terbuat dari logam umumnya dari timbal.

Sebuah proyektil peluru dapat merusak target dengan cara menembusnya dengan energi kinetik yang dihasilkan oleh kecepatannya yang sangat tinggi. Sebuah proyektil peluru bersama dengan selongsongbubuk mesiuRim, dan primer merupakan bagian dari amunisi.

Masyarakat awam umumnya menyebut rangkaian amunisi secara utuh sebagai peluru, dimana proyektil peluru, selongsong peluru, propelan, dan primer termasuk di dalam sebuah peluru. Hal ini sebenarnya salah, karena istilah peluru sebenarnya hanya mengacu pada bagian proyektil dari amunisi tersebut, atau "anak pelurunya", bukan keseluruhan dari amunisi tersebut.


Gambar : Proyektil peluru dan amunisinya dalam berbagai ukuran

Sekarang kita membahas apa itu Kaliber. Apa lagi itu Kaliber ??. 

Kaliber adalah ukuran dari sebuah peluru, Kaliber juga dapat dinyatakan dalam inci maupun dalam milimeter. Hanya saja masih banyak sekali kesalapahaman tentang Kaliber ini di luar sana. Terutama media massa/pemberitaan yang terkadang keliru dalam memberitakan tentang kaliber peluru dalam suatu kasus.

*Contohnya : Kasus penembakan oleh orang tidak dikenal dengan peluru pistol kaliber .40 mm, .45 mm, dan .38 mm...bla..bla..bla.

Nah, Disinilah penyebutan kaliber tersebut yang salah, karena kaliber peluru pada pistol yang disebutkan tadi tidak menggunakan satuan milimeter, melainkan satuan yang digunakan adalah inchi. Angka dalam kaliber tersebut menunjukan perseratus/perseribu inchi. Selanjutnya nanti kita bahas di bawah...










                           Gambar : Jenis - Jenis Kaliber Dalam Peluru

Pada bidang senjata api, kaliber adalah ukuran diameter lubang laras senjata, yang juga merupakan diameter dari proyektil peluru yang akan di tembakkan.

Dalam masa awal perkembangannya, senjata api menggunakan bubuk mesiu yang di isikan secara terpisah dan proyektil pelurunya berbentuk bola (kalau kalian pernah nonton film tentang perang sipil amerika atau perang amerika dengan inggris sekitar tahun 1812 pasti kalian tahu senapan/kaliber berbentuk bola yang di maksud diatas).

Pada masa itu kaliber peluru hanya menunjukan diameter lubang laras yang juga merupakan diameter proyektil peluru.

                               Gambar : Peluru Senapan Lontak (musket balls)

Dengan berkembangnya zaman, dimana peluru modern merupakan satu paket/memiliki beberapa bagian yang terdiri dari 

1. Proyektil / Kepala Peluru (Bullet)

2. Selongsong Peluru (Bullet Case)

3. Propellan / Gun Powder (bubuk mesiu),

4. Primer (bagian menghantam mesiu guna meledakkan &   

    menembakkan proyektil)

5. Rim (bagian yang menahan selongsong)

Oleh karena itu, istilah kaliber tidak hanya terbatas hanya pada diameter proyektil. 

                                            Gambar : Bagian - Bagian Peluru

Sebagai contoh : Senapan serbu AK-47, senapan mesin M-60, dan senapan sniper SVD Dragunov, menggunakan peluru kaliber 7.62 mm. Walaupun memilki kaliber yang sama, ketiga senjata tersebut tidak dapat saling bertukar amunisi, karena ukuran amunisi ketiganya sangat berbeda. 

                                   Gambar : Peluru 7.62 mm yang berbeda-beda

Loh kenapa berbeda??. yang membedakan nya adalah ukuran selongsongnya. Sehingga kaliber peluru juga memuat informasi panjang selongsongnya.

Kaliber peluru ditulis dengan format sebagai berikut : 

         Diameter Proyektil x Panjang Selongsong Milimeter

Contoh : - 9 x 19 mm

               - 5.56 x 45 mm

               - 7.62 x 39 mm

               - 7.62 x 51 mm









                            Gambar : Peluru AK-47 - (Lycma Mil-Tech (Channel))

Dalam contoh gambar, peluru AK-47 di atas menunjukan diameter proyektil adalah 7.62 mm dan panjang selongsongnya 39 mm. Begitu juga dengan peluru senapan mesin M-60 dengan diameter proyektil 7.62 mm dan panjang selongsongnya 51 mm. sedangkan peluru Senapan SVD Dragunov menggunakan amunisi yang lebih panjang lagi, dengan diameter proyektil 7.62 mm dan panjang selongsongnya 54 mm.


Gambar : Peluru M-60 & SVD Dragunov - (Lycma Mil-Tech (Channel)  

Oleh karena itu, peluru senapan mesin M-60 tidak akan muat di senapan AK-47 dan begitu juga sebaliknya peluru senapan AK-47 tidak akan muat di senapan SVD Dragunov / M-60. 

Kaliber biasanya ditulis dalam satuan internasional (metric system) yaitu milimeter (mm). Namun tidak selalu demikian dan inilah yang sering menimbulkan kekeliruan di media pemberitaan.

Mari kita bahas lagi contoh kasus pemberitaan yang sudah kita bahas tadi diatas terkait penyebutan kaliber pistol yang salah (.40 mm, .45 mm, dan .38 mm). Penyebutan kaliber seperti ini tidak menggunakan satuan milimeter melainkan satuan yang digunakan adalah inchi. 

*Contoh :


Pada gambar diatas menjelaskan untuk peluru Kaliber .38 itu artinya diameter proyektilnya adalah 0.38 inchikemudian Kaliber .45 diameter proyektilnya adalah 0.45 inchi, dan untuk Kaliber .308 diameter proyektilnya adalah 0.308 inchi setara dengan 7.62 mm.

Oleh karena itu, penulisan standarnya adalah angka di belakang titik misalnya, .38 atau .45 dan umumnya hanya disebutkan angkanya saja. Maksudnya seperti kaliber .38 inchi cukup hanya disebut kaliber .38 saja.

Terus gimana dengan panjang selongsongnya?. seperti kita tahu Kaliber .38 juga tersedia dalam berbagai ukuran. 

Kaliber dengan satuan inchi ini tidak lazim menyertakan panjang ukuran selongsongnya. Dan untuk membedakannya, dibelakang angka biasanya ditandai dengan nama tertentu, biasanya nama merek yang pertama kali membuatnya, contoh :

Kaliber .308 Winchester, .223 remington, .40 Smith & Wesson dan sebagainya. Tetapi bisa juga dengan nama lain seperti Kaliber .38 Special, .44 Magnum, .38 Super, dan sebagainya.

Kaliber 40 Smith & Wesson buatan winchester, walaupun buatan winchester tetap ditulis 40 Smith & Wesson sebagai pembuat pertama. 

Sekarang sebagai contoh untuk peluru kaliber .38 yaitu ada .38 Special, .38 Super, dan .38 ACP :


Dengan panjang selongsong masing-masing, yaitu kaliber .38 ACP (Automatic Colt Pistol) panjang selongsongnya adalah 0,68 inchi, sedangkan kaliber .38 Super selongsongnya sedikit lebih panjang 0,9 inchi, dan yang terakhir kaliber .38 Special selongsongnya lebih panjang lagi 1,155 inchi.

Information :
Kaliber .38 ACP (Automatic Colt Pistol), juga dikenal sebagai .38 Auto atau 9x23mm SR, adalah peluru pistol semi-rim yang diperkenalkan pada pergantian abad ke-20 untuk Colt M1900 rancangan John Browning. Ini pertama kali digunakan dalam prototipe Colt's Model 1897, yang tidak dia produksi. Penunjukan metrik untuk putaran tersebut adalah 9×23mm SR (semi-rimmed), yang tidak sama dengan peluru 9×23mm lainnya.

Kaliber .38 Super diperkenalkan pada tahun 1929, sebagai pemuatan tekanan yang lebih tinggi dari kaliber .38 ACP. Meskipun .38 ACP dan .38 Super memiliki ukuran yang sama, itu sangat berbahaya untuk menggunakan amunisi .38 Super yang lebih kuat dalam senjata api yang ditujukan untuk kaliber .38 ACP, karena dapat mengakibatkan kerusakan senjata api.

Nah, selanjutnya untuk kaliber/peluru shotgun bagaimana ?. 


Senjata shotgun menggunakan peluru/kaliber yang berbeda, yaitu dengan satuan Gauge biasa disebut GA. Contoh : kaliber 12 GA, 20 GA, 10 GA28 GA, dan sebagainya.


Gauge (GA) 
bukan satuan panjang baik dalam milimeter (mm) maupun inchi, melainkan standar diameter dari bola timbal (lead ball) dengan berat tertentu. 


Kaliber 12 GA (Gauge) berarti diameter lubang laras senjata sama dengan diameter bola timbal (timah hitam) yang beratnya 1/12 pounds. Begitu juga dengan kaliber 28 GA (Gauge) diameter lubang laras senjata sama dengan diameter bola timbal yang beratnya 1/28 pounds. Berarti semakin besar angka (kalibernya), diameter lubang larasnya justru semakin kecil begitu juga sebaliknya.

                       Gambar : Diamater Lubang Laras Shotgun

Berikut adalah tabel informasi penting untuk memahami alat pengukur :

                        1 Pound / Gauge = Berat bola timah
 
1 Pound / gauge = weight of lead sphereDiameter of bore is then measured
gauge (GA)poundsmminches
0.25467.342.651
0.5253.452.103
0.751+1/346.701.838
1142.421.669
1.52/337.051.459
21/233.671.326
31/329.411.158
41/426.721.052
51/524.800.976
61/623.350.919
6.2781/6.27823.000.906
71/722.180.873
81/821.210.835
91/920.390.803
101/1019.690.775
111/1119.070.751
121/1218.530.729
131/1318.040.710
141/1417.600.693
151/1517.210.677
161/1616.830.663
171/1716.500.650
181/1816.190.637
201/2015.630.615
221/2215.130.596
241/2414.700.579
261/2614.310.564
281/2813.970.550
321/3213.360.526
361/3612.850.506
401/4012.400.488
67.621/67.6210.410.410

*Jenis - Jenis Peluru/Proyektil Pada Senjata Api

Nah, selanjutnya kita akan membahas jenis - jenis proyektil yang ada pada senjata api.

Ada berbagai jenis peluru/proyektil dan masing-masing memiliki karakteristik tersendiri ketika mengenai targetnya.

1. Ball Amunition / Full Metal Jacket (FMJ)

Ball Amunition atau biasa disebut full metal jacket (FMJ) merupakan jenis peluru yang paling sering  digunakan. FMJ merupakan proyektil yang bagian dalamnya terbuat dari timbal dan bagian luarnya diselubungi cangkang yang terbuat dari tembaga. Pada cangkang luar tembaga ini memiliki beberapa fungsi, salah satunya mempermudah peluru masuk kedalam chamber dan tidak menimbulkan residu timbal yang menempel dibagian dalam laras senjata.
Ketika mengenai target cangkang luar (tembaga) ini membantu proyektil melakukan penetrasi. Hal ini karena bahan timbal relatif lebih lembek dan sulit melakukan penetrasi sedangkan yang lebih keras penetrasi yang dihasilkan bisa lebih dalam.

2. Soft Point 
Soft Point merupakan jenis proyektil yang hampir sama dengan jenis full metal jacket, hanya saja cangkang luar (tembaga) tidak sampai menutup di bagian ujungnya. Pada bagian ujungnya timbal dibiarkan terbuka, dan terlihat sangat jelas dari luar.

Ketika mengenai target, bagian ujung yang lunak ini akan sedikit mengembang. Hal ini membuat penetrasi yang dilakukan tidak terlalu dalam dan mencegah proyektilnya menembus keluar dari target.

3. Hollow Point 


Hollow Point merupakan jenis proyektil yang pada bagian ujungnya terdapat lubang dan dibagian luarnya juga diberi cangkang tembaga. 
Pada bagian ujung cangkangnya diberi irisan-irisan untuk mempermudah ekspansi (mengembang).
Pada saat mengenai target proyektil ini akan mengembang dan bentuknya akan berubah seperti jamur. Oleh karena itu, lubang yang dihasilkan ketika mengenai target oleh proyektil ini akan lebih besar dibandingkan diameter awal proyektil. Ekspansi (mengembang) ini juga dapat mengurangi penetrasi proyektil, sehingga kecil kemungkinan proyektil ini akan tembus kebelakang atau keluar. 

4. Armor Piercing (Penembus Armor) 


Armor Piercing merupakan jenis proyektil yang mampu menembus armor, seperti rompi anti-peluru (didalam rompi terdapat plat baja). Proyektil ini mengandung penetrator yang terbuat dari material yang keras (baja yang dikeraskan atau tungsten karbida). 

Pada bagian luar proyektil ini umumnya seperti proyektil full metal jacket. Dimana terdapat cangkang tembaga pada bagian luarnya dan di dalamnya terdapat isian timbal untuk memberikan massa atau bobot proyektil. Timbal ini terletak di belakang dan di depan timbal terdapat penetrator yang berbahan baja keras atau tungsten karbida.


Ketika mengenai target seperti armor semisal plat baja, maka penetrator yang keras inilah yang akan menembus armor tersebut dengan didorong energi kinetik dari timbal yang ada dibelakangnya. 




*Sumber Data :  - Lycma Mil-Tech (Youtube Channel)
                            - Wikipedia.org
                            - etc......

No comments:

Post a Comment